Wednesday 6 December 2017

Seputar forex harga minyak dunia


Perubahan Pengaruh Harga Minyak Dunia Terhadap Forex Gara-gara Minyak Shale AS Minyak bumi sebagai salah satu sumber energi utama dunia memiliki pengaruh besar bagi nyaris semua negara. Oleh karena itu, harga minyak dunia adalah salah satu dari sejumlah indikator ekonomi yang secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian de beberapa negara sekaligus. Hal ini selanjutnya terefleksikan di pasar finansial dalam bentuk apresiasi atau depresiasi nilai tukar mata uang yang mengikuti naik-turun pergerakan harga minyak dunia. Namun demikian, korelasi diantara harga minyak dunia dan nilai tukar mata uang sebenarnya sangat tergantung pada kondisi passando minyak dunia dan akan terus bertransformasi seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Pengaruh harga minyak dunia terhadap forex Pengaruh Harga Minyak Dunia Terhadap Forex Pengaruh harga minyak dunia terhadap forex dapat dilihat dari dua sudut pandang: sebagai negara produsen minyak (eksportir) dan sebagai negara konsumen minyak (importir). Negara eksportir minyak meraup manfaat dari tingginya harga minyak dunia, dan karena itu maka mata uangnya akan menguat seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia. Sebaliknya, negara berbasis manufaktur yang tak memiliki banyak sumber energi akan tergantung pada impor dan harus membayar lebih mahal ketika harga minyak tinggi sehingga mata uangnya akan menderita ketika harga minyak dunia membumbung. Korelasi-korelasi ini lebih sering tercermin pada grafik pergerakan harga jangka panjang dibanding pergerakan dari hari-ke-hari, karena dampak kumulatifnya memukul perlahan, bukan seketika. Namun bagi mata uang yang tergolong banyak diperdagangkan di pasar forex (principal), maka pergeseran harga minyak dunia akan lebih cepat mempengaruhi kepercayaan investidor. Dua contoh yang paling terkenal adalah Dolar Kanada dan Dolar AS. Kanada adalah negara pengekspor netto, yang berarti mereka akan meraup lebih banyak untuk seiring melesatnya harga minyak dunia. Oleh karena itu, tak mengejutkan bila Dolar Kanada cenderung menguat ketika harga minyak dunia memuncak, dan melemah ketika harga minyak dunia menyusut. Di sisi lain, Amerika Serikat perlu mengimpor minyak untuk memenuhi sekitar separouh kebutuhan energi industri dan rumah tangganya, dimana sebagian impor itu dipenuhi oleh minyak asal Kanada. Akibatnya, CADUSD cenderung bergerak searah dengan pergerakan harga minyak dunia. Contoh yang lain adalah mata uang Yen. Jepang termasuk negeri yang miskin sumber energi, sehingga sangat tergantung pada pembangkit energi nuklir-nya serta impor minyak dan gas. Dengan demikian, apabila harga minyak tinggi, maka perekonomian bisa diperkirakan terbebani. Selaras dengan itu, CADJPY kadang membentuk pergerakan signifikan menyusul pergerakan harga minyak dunia. Ketika harga minyak dunia jatuh, passar bisa mengharapkan CADJPY bergerak turun sedangkan ketika kebalikannya yang terjadi, maka passar bisa mengharapkan CAD untuk bullish terhadap Yen. Namun, papara diatas bisa jadi telah berubah sekarang, karena praktek fracking minyak xisto Amerika Serikat perlahan-lahan mengubah lansekap passando minyak dunia. Fracking Minyak Shale AS Fracturação hidráulica, atau yang lebih dikenal dengan nama fracking adalah metodo untuk mengebor sumur dengan menginjeksi cairan dengan tekanan tinggi ke formasi bebatuan di dalam bumi dimana gas dan minyak tersimpan dalam jumlah besar, dengan tujuan agar gas dan minyak tersebut mengalir dengan lebih Mudah. Metode tersebut sebenarnya telah eksis sejak lama. Di Amerika Serikat khususnya, fracking telah dilakukan sejak tahun 1949. Penggunaan fracking untuk mengebor xisto (lapisan bebatuan sedimen klastik) di Amerika Serikat telah dilakukan sejak tahun 1976 dengan dimulainya proyek Gas Shale Timur. Perkembangannya lambat, namun akhir-akhir ini semakin pesat, hingga kabarnya telah mencatat pertumbuhan produksi 45 pertahun dalam periode 2005-2010. Praktek fracking ini bertanggung jawab atas meroketnya saída komoditas energi AS dan merosotnya impor baik minyak maupun gas. AS telah mengambil alih trofi Rússia sebagai produsen gás nomor satu dunia, dan diperkirakan akan menjadi eksportir netto sekitar tahun 2020. Di saat yang bersamaan, minyak shale juga telah menggerus impor minyak AS dan merubahnya menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Proyeksi oleh Agência Internacional de Energia juga memperkirakan eksplorasi minyak xisto AS akan terus tumbuh dan menjadikan negeri Paman Sam sebagai produsen minyak terbesar dunia pada tahun 2020. Fracking memungkinkan eksplorasi sumber daya alam yang tersimpan di lapisan bumi yang lebih dalam dan memaksa minyak dan gas yang tersimpan didalamnya Untuk mengalir keluar. Namun praktek ini bukannya tanpa kelemahan. Orang-orang yang menentang fracking sering menyebutkan bahayanya yang tinggi bagi lingkungan. Fracking berpotensi mengkontaminasi air tanah, mencemari udara, serta merembeskan gas dan zat kimia berbahaya ke permukaan bumi. Lebih dari 600 zat kimia digunakan dalam cairan fracking, dan beberapa diantaranya dikenal sebagai zat karsinogenik dan beracun, seperti Uranium, Merkuri, Etilenglicol, Metanol, Ácido clorídrico, e Formaldeído. Apalagi, banyak perusahaan pelaku fracking menolak untuk mengumumkan zan kimia apa saja yang terkendung dalam cairan yang mereka gunakan. Selain itu, pengeboran bebatuan dalam bumi seperti itu berpotensi mengakibatkan kejadian seismik. Faktanya, fracking dituding sebagai penyebab lebih dari selusin gempa bumi kecil di Texas dalam periode 2008-2009. Inilah mengapa walaupun menguntungkan, namun tidak banyak negara yang mengadaptasinya. Fracking saat ini masih terus menjadi subjek perdebatan sengit, sehingga pengaplikasiannya di luar AS pun tergolong terbatas. Terlepas são eficazes para melhorar a produção de gás, fracking, gás, minyak, xisto, como, telah, merubah, lansekap, pasar, minyak, dunia. Berdasarkan data US Energy Information Administration, produksi minyak oleh negara non-OPEC melambung dalam drinkapa tahun terakhir, dan kini meliputi 60 total produksi minyak dunia (2017). Ini berarti bahwa kemampuan kedua belas negara dalam kartel minyak OPEC untuk mempengaruhi harga minyak dunia juga terkikis secara signifikan, berikut posisi tawar mereka dalam perpolitikan dan ekonomi dunia. Pasca Booming Minyak Shale AS Perubahan lebih lanjut diungkap dalam laporan terbaru yang disusun por Jeffrey Currie do Goldman Sachs. Pengaruh harga minyak dunia terhadap dolar AS Currie mencatat bahwa Amerika Serikat mengimpor sekitar 12 juta barel minyak por hari pada tahun 2008, tetapi jumlahnya kini anjlok menjadi kurang dari 5 juta barel minyak por hari sebagai dampak diksknologi fracking minyak xisto AS. Dari jumlah itu, sekitar 2.6 juta barel diantaranya diimpor dari Kanada da Meksiko. Itu berarti, import minyak Amerika Serikat telah merosot hingga lebih em vez de 60 sejak 2008, dan ini secara signikan mengurangi pengaruh harga komoditas terhadap Dolar AS. Currie menyebutkan, Seiring dengan normalisasi pasar keuangan pasca krisis, (jatuhnya impor minyak) telah mengurangi korelasi antara minyak dan Dolar AS secara dramatis, menjadi sekitar 0 sat ini (artinya tidak berkorelasi sama sekali) dibandingkan dari puncak historis (korelasi harga minyak dan Dolar AS ) Setinggi 60 pada tahun 20082009. Di lain pihak, harga minyak masih dipandang sebagai salah satu penggerak Dolar Kanada. Alasannya karena produksi dan penyulingan minyak merupakan salah satu industri terbesar disana. Kanada adalah produsen minyak terbesar kelima dunia setelah Arab Saudi, Amerika Serikat, Rússia e China. Negeri ini diestimasikan memegang 4.54 pangsa pasar minyak dunia tahun 2017 ini. Kesimpulan Praktek fracking minyak shale AS telah dan akan terus mengusik passando minyak dunia. Apalagi, produksi minyak shale AS diperkirakan akan terus tumbuh pesat karena adanya cadangan gas dan minyak shale yang luar biasa besar. Kondisi ini menghantarkan kita pada tiga poin yang bisa disimpulkan: Negara eksportir minyak dirugikan saat harga minyak merosot, sehingga mata uang mereka akan cenderung terdepresiasi di pasar forex. Depresiasi akan terus berlangsung hingga harga minyak dunia pulih, atau hingga negara tersebut menemukan cara baru untuk mengurangi pengaruh industri pemrosesan minyak bumi dalam perekonomiannya. Korelasi antara harga minyak dan nilai tukar mata uang negara pengimpor minyak melandai sejalan dengan berkurangnya nilai impor minyak mereka. Khususnya dalam hal Dolar AS, korelasi berkurang akibat praktek fracking minyak shale. Penelybab tergulingnya harga minyak dunia baru-baru ini masih belum diketahui dengan jelas, tetapi analisa ini membuktikan bahwa penguatan Dolar AS bukanlah alasan utamanya. Harga minyak Harga minyak diawal 2017 ini akan mengalami kenaikan tipis setelah Uni Eropa memberlakukan sanksi embargo kepada Irã, sanksi tersebut berlaku Mulai 1 de julho de 2017. Kebijakan ini akan membuat harga minyak dunia yang saat ini turun akan kembali naik. Harga minyak jenis light sweet berikut hiberna naik menjadi 0.28 atau sekitar 99.82 dólares por barril di New York. Peningkatan harga ini kembali melanjutkan pergerakan harga minyak pada Senin yang mencapai 1.3 menjadi sekitar 99.58 por barelnya. Analis pasar Ariana Nur Akbar membro do Komentarnya terhadap kondisi ini dan memprediksi, minggu depan harga minyak kemungkinan akan mencapai kisaran 100 dólares por barril. Kenaikan harga minyak akan membuat pasokan minyak berkurang apalagi Irã terkena embargo yang diprakarsai Uni Eropa. Analis lain menilai, harga minyak yang belakangan naik tergantung dari sikap Irã terhadap sanksi embargo yang dijatuhkan Uni Eropa. Jika Iran menanggapinya, apalagi Iran juga mengancam akan menutup Selat Hormuz, harga minyak akan naik tak terkendali. Ariana menambahkan bahwa peluang meningkatnya harga minyak juga masih terpengaruh oleh kondisi dari krisis utang Eropa, menurutnya kenaikan masih dapat terkontrol karena seharusnya kondisi harga minyak masih dalam tahap penurunan. Semakin lamanya proses penyelesaian krisis yang melanda Eropa akan semakin membuat harga minyak terus menurun. Eropa yang terus menerus khawatir masih mempengaruhi harga minyak. Karena kondisi ekonomi Eropa yang hingga kini masih terus lesu membuat permintaan minyak dan harga minyak terus menurun dibanding biasanya, karena negara-negara Eropa merupakan pengimpor terbanyak setelah negeri bambu Cina. Berdasarkan laporan dari Departemen Energi Amerika Serikat, negara-negara Eropa tercatat melakukan importante sekitar 450.000 barril por hari pada 6 bulan pertama tahun 2017 kemarin. Saat ini para pelaku pasar sedang gencarnya menunggu proses restrukturisasi utang Yunani. Negara tersebut menawarkan kupon obrigasse terbaru bersama dengan kreditur internasional seperti FMI e Uni Eropa senilai diatas 3.5. Permasalahannya terletak pada investidor-investidor swasta yang sedang memegang obrigasse karena mereka menolak dan meminta kupon mínimo 4 dibanding yang ditawarkan pemerintah Yunani. Karena sebab itulah kondisi disana belum mencapai kesepakatan hingga saat ini. Sementara jika pihak Yunani do investidor telah mencapai kesepakatan harga minyak mentah berpeluang naik, tetapi jika kesepakatan tidak kunjung datang makan bersiaplah harga minyak akan turun bahkan anjlok. Oleh sebab itulah dalam jangka waktu yang lama atau setidaknya hingga akhir kuartal pertama tahun inah, harga minyak berpeluang masih akan turun menyikapi kondisi antara Yunani dan investidor saat ini yang jatuh temponya sekitar bulan Maret 2017. Prediksi jangka pendek menyebutkan harga minyak tetap akan melebihi 100 Dollar Por barril-nya jika memperhatikan kondisi di Iran. Pada Januari hingga Maret a partir de 2017 diperkirakan por atacado 90 150 dólares por barril-nya. Tetapi Ariana memperkirakan yang terjadi hingga akhir kuartal pertama tahun ini bahwa hanna minyak akan tetap berada pada posisi 97-92 Dólar por barril nya, sedangkan setinggi-tingginya harga minyak tetap akan bertahan pada posisi 102.8 Dólar por barril. Harga minyak akan terus tetap pada jalurnya yaitu tetap pada tren turunnya seiring aksi para investidor terhadap Yunani, namun harga minyak bisa saja menjadi naik dan bisa mencapai 150 dólares por barel jika Irã merespon sanksi embargo yang dijatuhkan terhadap negara tersebut. Informasi terkini Seputar Minyak Assine as atualizações do título RSS de: Powered by FeedBurner Post navigation

No comments:

Post a Comment